Diantara Prestasi dan Prestise
Congrat Drs. Jafar Kwairumaratu
"Dua pejuang yang paling berkuasa adalah kesabaran dan waktu." Suatu ungkapan kontemplatif, yang disampaikan Lev Nikolayevich Tolstoy (1828-1910), yang populer dengan sapaan Leo Tolstoy. Ia seorang sastrawan besar Rusia pada zamannya.
Salah satu karyanya yang hits yakni, Hadji Murad di tahun 1912 lampau, berkisah tentang seorang pejuang Muslim Checnya. Qoutes ini cocok untuk merefleksikan perjalanan Drs. Jafar Kwairumaratu dalam episode perjuangannya mencapai top birokrat bergengsi di bumi Ita Wotu Nusa itu.
***
Suatu malam disalah satu hotel tua di kota yang berjuluk manise ini, dering ponsel saya berbunyi tanda panggilan masuk dari salah seorang mahasiswa, ia katakan dalam dialeg Malayu Ambon beraksen Werinama nun jauh di Seram Timur sana.
"Pak e om Jafar mau bakudapa deng Pak." Saya pun katakan "oke ade beta turun par bakudapa antua ade." Itu adalah pembicaraan saya dengan salah satu punakannya via ponsel, yang kuliah di Fisip Unpatti, tempat dimana saya abdikan diri sebagai seorang pedagog.
Hari saat kita bersua kebetulan saya sedang mengikuti kegiatan penyelenggara Pemilu di hotel tua itu. Dan pada akhirnya kita pun bersua. Pak Jafar nampak menerima saya dalam suasana yang penuh kekeluargaan, lantaran sudah mengenal saya jauh sebelum pertemuan kami itu.
Tak ada sekat, saya layaknya seorang punakannya, yang sekian lama baru bertemu lagi dengannya. Meskipun demikian dari raut wajahnya ia nampak serius hendak mengungkapkan sesuatu yang penting kepada saya.
Saya kemudian mendengar ia katakan telah mengikuti seleksi calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), yang dilakukan pada era Bupati Vanath. Sambil ia paparkan prestasi dalam seleksi itu dengan nilai yang tertinggi dari calon Sekda lainnya.
Dalam perjalanannya kendati Pak Jafar memiliki prestasi dengan nilai yang tertinggi sebagai calon Sekda, namun nasib baik belum berpihak kepadanya, untuk mengemban posisi ketiga strategis di bumi Ita Wotu Nusa itu. Figur lainnya yang justru yang dilantik sebagai Sekda.
Tidak patah semangat Pak Jafar tampil seperti biasanya, dimana ia tetap mengemban salah satu jabatan dilingkup Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten SBT. Hingga kemudian di tahun 2021 putra terbaik dari Negeri Kilmury ini dipercayakan mengemban jabatan sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Sekda SBT.
***
Dalam perkembangan selanjutnya, saya tidak banyak mengikuti babak kedua tatkala Pak Jafar kembali lagi di front pertempuran, untuk kembali mengikuti seleksi calon Sekda SBT bersama figur-figur lainnya, setelah beberapa tahun lalu ia ikut, namun belum bernasib baik.
Hari ini dari akun facebok, saya melihat ramai berbagai ucapan selamat dari warga masyarakat Kabupaten SBT kepada Pak Jafar yang akan dilantik sebagai Sekda Kabupaten SBT oleh Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas pada Jumat 29 Juli 2022 besok di Bula.
Suatu prestasi untuk seorang birokrat senior di bumi Ita Wotu Nusa itu, dimana karier birokratnya dimulai dari level bawah hingga mencapai suatu prestise, yang tak lain adalah mengemban jabatan Sekda, dengan kualifikasi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, dengan eselon minimal II.b.
Mengakhirinya mengutip ungkapan Albert Einstein (1879-1955), seorang fisikawan kelahiran Jerman bahwa, "janganlah mencoba menjadi orang sukses. Jadilah orang yang bernilai. Insya Allah Pak Jafar akan menjadi figur yang bernilai, dimana memiliki kontribusi dalam tata kelola birokrasi pemerintahan di Kabupaten SBT yang lebih baik lagi. (M.J. Latuconsina).